
Contoh soal matematika kelas 11 semester 1 kurikulum 2013
Menaklukkan Matematika Kelas 11 Semester 1: Panduan Lengkap dengan Contoh Soal Kurikulum 2013
Semester pertama kelas 11 merupakan gerbang penting dalam pendalaman materi matematika. Kurikulum 2013 yang berlaku dirancang untuk membangun pemahaman konseptual yang kuat dan kemampuan pemecahan masalah yang efektif. Materi yang disajikan seringkali menjadi dasar bagi konsep-konsep yang lebih kompleks di semester berikutnya dan bahkan di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, penguasaan materi pada semester ini sangat krusial.
Artikel ini akan memandu Anda melalui beberapa topik utama matematika kelas 11 semester 1 sesuai Kurikulum 2013, dilengkapi dengan contoh-contoh soal yang representatif beserta pembahasannya. Tujuannya adalah memberikan gambaran yang jelas tentang jenis soal yang mungkin dihadapi siswa dan strategi untuk menyelesaikannya.

Topik Utama Matematika Kelas 11 Semester 1 Kurikulum 2013
Secara umum, materi matematika kelas 11 semester 1 Kurikulum 2013 mencakup beberapa bab penting, antara lain:
- Induksi Matematika: Konsep pembuktian pernyataan matematis menggunakan prinsip induksi.
- Program Linear: Optimasi nilai fungsi tujuan (maksimum atau minimum) dengan kendala-kendala yang dinyatakan dalam bentuk pertidaksamaan linear.
- Matriks: Konsep dasar matriks, operasi matriks, determinan, invers, dan penyelesaian sistem persamaan linear menggunakan matriks.
- Transformasi Geometri: Pergeseran (translasi), pencerminan (refleksi), perputaran (rotasi), dan perluasan (dilatasi) pada bidang koordinat.
Mari kita selami masing-masing topik dengan contoh soalnya.
1. Induksi Matematika: Membangun Argumen yang Kuat
Induksi matematika adalah metode pembuktian yang sangat kuat untuk menunjukkan bahwa suatu pernyataan matematis berlaku untuk semua bilangan asli atau sebagian besar bilangan asli. Proses induksi melibatkan dua langkah utama:
- Basis Induksi: Membuktikan bahwa pernyataan tersebut benar untuk nilai awal (biasanya n=1).
- Langkah Induksi: Mengasumsikan bahwa pernyataan tersebut benar untuk suatu bilangan asli k (hipotesis induksi), lalu membuktikan bahwa pernyataan tersebut juga benar untuk k+1.
Contoh Soal 1:
Buktikan bahwa jumlah $n$ bilangan asli pertama adalah $fracn(n+1)2$ menggunakan induksi matematika.
Pembahasan:
Misalkan $P(n)$ adalah pernyataan bahwa $1 + 2 + 3 + dots + n = fracn(n+1)2$.
-
Langkah 1: Basis Induksi
Untuk $n=1$, kita periksa apakah $P(1)$ benar.
Sisi kiri: $1$
Sisi kanan: $frac1(1+1)2 = frac1(2)2 = 1$
Karena sisi kiri sama dengan sisi kanan, $P(1)$ benar. -
Langkah 2: Langkah Induksi
Asumsikan $P(k)$ benar untuk suatu bilangan asli $k$. Artinya, kita asumsikan:
$1 + 2 + 3 + dots + k = frack(k+1)2$ (Hipotesis Induksi)Sekarang, kita perlu membuktikan bahwa $P(k+1)$ juga benar. Artinya, kita perlu membuktikan:
$1 + 2 + 3 + dots + k + (k+1) = frac(k+1)((k+1)+1)2 = frac(k+1)(k+2)2$Kita mulai dari sisi kiri dari $P(k+1)$ dan menggunakan Hipotesis Induksi:
$1 + 2 + 3 + dots + k + (k+1) = (1 + 2 + 3 + dots + k) + (k+1)$
$= frack(k+1)2 + (k+1)$ (menggunakan Hipotesis Induksi)Sekarang, kita samakan penyebutnya dan sederhanakan:
$= frack(k+1)2 + frac2(k+1)2$
$= frack(k+1) + 2(k+1)2$
$= frac(k+1)(k+2)2$Ini adalah sisi kanan dari $P(k+1)$. Oleh karena itu, $P(k+1)$ benar.
-
Kesimpulan:
Karena basis induksi benar dan langkah induksi terbukti benar, maka berdasarkan prinsip induksi matematika, pernyataan $P(n)$ benar untuk semua bilangan asli $n$.
Contoh Soal 2 (Aplikasi Induksi pada Ketidaksamaan):
Buktikan bahwa untuk setiap bilangan asli $n ge 1$, berlaku $2^n > n$.
Pembahasan:
Misalkan $P(n)$ adalah pernyataan $2^n > n$.
-
Langkah 1: Basis Induksi
Untuk $n=1$, periksa $P(1)$:
$2^1 = 2$. $1$. $2 > 1$. Jadi, $P(1)$ benar. -
Langkah 2: Langkah Induksi
Asumsikan $P(k)$ benar untuk suatu bilangan asli $k ge 1$. Artinya, kita asumsikan:
$2^k > k$ (Hipotesis Induksi)Kita perlu membuktikan bahwa $P(k+1)$ benar, yaitu $2^k+1 > k+1$.
Dari Hipotesis Induksi, kita punya $2^k > k$. Kalikan kedua ruas dengan 2:
$2 cdot 2^k > 2k$
$2^k+1 > 2k$Sekarang, kita perlu menghubungkan $2k$ dengan $k+1$.
Perhatikan bahwa untuk $k ge 1$, berlaku $k ge 1$.
Jadi, $2k = k + k ge k + 1$.Karena $2^k+1 > 2k$ dan $2k ge k+1$, maka berdasarkan sifat transitif ketidaksamaan, kita peroleh:
$2^k+1 > k+1$.Ini membuktikan bahwa $P(k+1)$ benar.
-
Kesimpulan:
Berdasarkan prinsip induksi matematika, pernyataan $2^n > n$ benar untuk semua bilangan asli $n ge 1$.
2. Program Linear: Optimasi dalam Batasan
Program linear adalah alat matematika yang digunakan untuk menemukan cara terbaik (optimal) untuk mencapai suatu tujuan, baik memaksimalkan keuntungan maupun meminimalkan biaya, dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang ada. Kendala-kendala ini biasanya dinyatakan dalam bentuk pertidaksamaan linear. Langkah-langkah umum penyelesaiannya meliputi:
- Menentukan fungsi tujuan yang akan dioptimalkan.
- Merumuskan kendala-kendala dalam bentuk pertidaksamaan linear.
- Menggambarkan daerah penyelesaian (daerah layak) dari sistem pertidaksamaan linear pada bidang Kartesius.
- Menentukan titik-titik sudut dari daerah layak.
- Menyubstitusikan koordinat titik-titik sudut ke dalam fungsi tujuan untuk mencari nilai maksimum atau minimum.
Contoh Soal 3:
Seorang petani ingin menanam jagung dan kacang-kacangan di lahan seluas 6 hektar. Untuk menanam jagung, dibutuhkan 2 jam kerja per hektar dan memberikan keuntungan Rp1.000.000,00 per hektar. Untuk menanam kacang-kacangan, dibutuhkan 3 jam kerja per hektar dan memberikan keuntungan Rp1.500.000,00 per hektar. Jika total waktu kerja yang tersedia hanya 15 jam, tentukan keuntungan maksimum yang dapat diperoleh petani.
Pembahasan:
Misalkan:
$x$ = jumlah hektar lahan untuk jagung
$y$ = jumlah hektar lahan untuk kacang-kacangan
-
Fungsi Tujuan:
Keuntungan maksimum yang ingin dicapai adalah $Z = 1.000.000x + 1.500.000y$. -
Kendala:
- Luas lahan: $x + y le 6$
- Waktu kerja: $2x + 3y le 15$
- Non-negatif: $x ge 0$, $y ge 0$
-
Menggambar Daerah Layak:
Kita akan mencari titik potong dari garis-garis batas:- $x + y = 6$:
Jika $x=0$, maka $y=6$. Titik (0, 6).
Jika $y=0$, maka $x=6$. Titik (6, 0). - $2x + 3y = 15$:
Jika $x=0$, maka $3y=15 implies y=5$. Titik (0, 5).
Jika $y=0$, maka $2x=15 implies x=7.5$. Titik (7.5, 0). - Titik potong antara $x+y=6$ dan $2x+3y=15$:
Dari $x+y=6 implies x = 6-y$. Substitusikan ke persamaan kedua:
$2(6-y) + 3y = 15$
$12 – 2y + 3y = 15$
$y = 3$
Substitusikan $y=3$ ke $x=6-y$:
$x = 6-3 = 3$.
Titik potong adalah (3, 3).
Titik-titik sudut daerah layak adalah:
- (0, 0)
- (6, 0) (titik potong $x+y=6$ dengan sumbu x, perhatikan bahwa $2(6)+3(0)=12 le 15$, jadi titik ini valid)
- (0, 5) (titik potong $2x+3y=15$ dengan sumbu y, perhatikan bahwa $0+5=5 le 6$, jadi titik ini valid)
- (3, 3)
- $x + y = 6$:
-
Menyubstitusikan Titik Sudut ke Fungsi Tujuan:
- Di (0, 0): $Z = 1.000.000(0) + 1.500.000(0) = 0$
- Di (6, 0): $Z = 1.000.000(6) + 1.500.000(0) = 6.000.000$
- Di (0, 5): $Z = 1.000.000(0) + 1.500.000(5) = 7.500.000$
- Di (3, 3): $Z = 1.000.000(3) + 1.500.000(3) = 3.000.000 + 4.500.000 = 7.500.000$
Kesimpulan:
Keuntungan maksimum yang dapat diperoleh petani adalah Rp7.500.000,00. Keuntungan ini dapat dicapai dengan menanam 0 hektar jagung dan 5 hektar kacang-kacangan, ATAU menanam 3 hektar jagung dan 3 hektar kacang-kacangan.
3. Matriks: Fondasi Aljabar Linear
Matriks adalah susunan bilangan berbentuk persegi panjang yang diatur dalam baris dan kolom. Materi ini meliputi operasi dasar seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian skalar, dan perkalian matriks. Konsep determinan dan invers matriks juga penting, terutama dalam menyelesaikan sistem persamaan linear.
Contoh Soal 4:
Diberikan matriks $A = beginpmatrix 2 & -1 3 & 4 endpmatrix$ dan $B = beginpmatrix 1 & 5 -2 & 0 endpmatrix$. Tentukan matriks $C = 2A – B$.
Pembahasan:
Pertama, kita hitung $2A$:
$2A = 2 beginpmatrix 2 & -1 3 & 4 endpmatrix = beginpmatrix 2 times 2 & 2 times (-1) 2 times 3 & 2 times 4 endpmatrix = beginpmatrix 4 & -2 6 & 8 endpmatrix$
Selanjutnya, kita hitung $C = 2A – B$:
$C = beginpmatrix 4 & -2 6 & 8 endpmatrix – beginpmatrix 1 & 5 -2 & 0 endpmatrix$
$C = beginpmatrix 4-1 & -2-5 6-(-2) & 8-0 endpmatrix$
$C = beginpmatrix 3 & -7 8 & 8 endpmatrix$
Contoh Soal 5 (Determinan dan Invers Matriks):
Diberikan matriks $P = beginpmatrix 4 & 1 2 & 3 endpmatrix$. Tentukan determinan dari matriks $P$ dan invers dari matriks $P$ ($P^-1$).
Pembahasan:
-
Determinan Matriks P:
Untuk matriks $2 times 2$, $beginpmatrix a & b c & d endpmatrix$, determinannya adalah $ad – bc$.
Jadi, $det(P) = (4 times 3) – (1 times 2) = 12 – 2 = 10$. -
Invers Matriks P:
Rumus invers matriks $2 times 2$, $beginpmatrix a & b c & d endpmatrix$, adalah $frac1ad-bc beginpmatrix d & -b -c & a endpmatrix$.
Karena $det(P) = 10 ne 0$, maka matriks $P$ memiliki invers.
$P^-1 = frac110 beginpmatrix 3 & -1 -2 & 4 endpmatrix$
$P^-1 = beginpmatrix frac310 & -frac110 -frac210 & frac410 endpmatrix = beginpmatrix frac310 & -frac110 -frac15 & frac25 endpmatrix$
Contoh Soal 6 (Penyelesaian SPL dengan Matriks):
Tentukan solusi dari sistem persamaan linear berikut menggunakan metode matriks:
$2x + 3y = 7$
$x – y = 1$
Pembahasan:
Sistem persamaan linear dapat ditulis dalam bentuk matriks $AX = B$, di mana:
$A = beginpmatrix 2 & 3 1 & -1 endpmatrix$ (matriks koefisien)
$X = beginpmatrix x y endpmatrix$ (matriks variabel)
$B = beginpmatrix 7 1 endpmatrix$ (matriks konstanta)
Solusi dapat dicari dengan $X = A^-1B$.
-
Cari Invers Matriks A:
$det(A) = (2 times -1) – (3 times 1) = -2 – 3 = -5$.
$A^-1 = frac1-5 beginpmatrix -1 & -3 -1 & 2 endpmatrix = beginpmatrix frac15 & frac35 frac15 & -frac25 endpmatrix$. -
Hitung X = A⁻¹B:
$X = beginpmatrix frac15 & frac35 frac15 & -frac25 endpmatrix beginpmatrix 7 1 endpmatrix$
$X = beginpmatrix (frac15 times 7) + (frac35 times 1) (frac15 times 7) + (-frac25 times 1) endpmatrix$
$X = beginpmatrix frac75 + frac35 frac75 – frac25 endpmatrix$
$X = beginpmatrix frac105 frac55 endpmatrix = beginpmatrix 2 1 endpmatrix$
Kesimpulan:
Jadi, $x = 2$ dan $y = 1$.
4. Transformasi Geometri: Perubahan Posisi dan Ukuran
Transformasi geometri mempelajari perubahan posisi, ukuran, dan bentuk suatu objek geometris. Jenis-jenis transformasi dasar yang dipelajari meliputi translasi (pergeseran), refleksi (pencerminan), rotasi (perputaran), dan dilatasi (perluasan/pengecilan). Setiap transformasi dapat direpresentasikan menggunakan matriks.
Contoh Soal 7 (Translasi):
Titik $A(3, 5)$ ditranslasikan oleh vektor $beginpmatrix -2 4 endpmatrix$. Tentukan bayangan titik $A$ setelah translasi.
Pembahasan:
Jika titik $P(x, y)$ ditranslasikan oleh vektor $beginpmatrix a b endpmatrix$, maka bayangannya adalah $P'(x+a, y+b)$.
Titik $A(3, 5)$ ditranslasikan oleh $beginpmatrix -2 4 endpmatrix$.
Maka bayangan titik $A$, yaitu $A’$, adalah:
$A’ = (3 + (-2), 5 + 4)$
$A’ = (1, 9)$
Contoh Soal 8 (Refleksi):
Tentukan bayangan titik $B(4, -2)$ jika dicerminkan terhadap garis $y = x$.
Pembahasan:
Jika titik $P(x, y)$ dicerminkan terhadap garis $y = x$, maka bayangannya adalah $P'(y, x)$.
Titik $B(4, -2)$.
Maka bayangan titik $B$, yaitu $B’$, adalah:
$B’ = (-2, 4)$
Contoh Soal 9 (Rotasi):
Titik $C(-1, 3)$ dirotasikan sebesar $90^circ$ berlawanan arah jarum jam terhadap titik asal $(0, 0)$. Tentukan bayangan titik $C$.
Pembahasan:
Rotasi sebesar $90^circ$ berlawanan arah jarum jam terhadap titik asal $(0, 0)$ memiliki matriks transformasi $beginpmatrix 0 & -1 1 & 0 endpmatrix$.
Jika titik $P(x, y)$ dirotasikan dengan matriks $R = beginpmatrix a & b c & d endpmatrix$, maka bayangannya adalah $P’ = RP$.
Titik $C(-1, 3)$.
Matriks bayangan $C’$ adalah:
$C’ = beginpmatrix 0 & -1 1 & 0 endpmatrix beginpmatrix -1 3 endpmatrix$
$C’ = beginpmatrix (0 times -1) + (-1 times 3) (1 times -1) + (0 times 3) endpmatrix$
$C’ = beginpmatrix 0 – 3 -1 + 0 endpmatrix = beginpmatrix -3 -1 endpmatrix$
Jadi, bayangan titik $C$ adalah $(-3, -1)$.
Contoh Soal 10 (Dilatasi):
Titik $D(2, 6)$ didilatasikan dengan faktor skala 3 terhadap titik asal $(0, 0)$. Tentukan bayangan titik $D$.
Pembahasan:
Dilatasi terhadap titik asal $(0, 0)$ dengan faktor skala $k$ mengubah titik $(x, y)$ menjadi $(kx, ky)$.
Titik $D(2, 6)$ didilatasikan dengan faktor skala $k=3$.
Maka bayangan titik $D$, yaitu $D’$, adalah:
$D’ = (3 times 2, 3 times 6)$
$D’ = (6, 18)$
Penutup
Menguasai materi matematika kelas 11 semester 1 Kurikulum 2013 membutuhkan pemahaman konsep yang mendalam dan latihan soal yang konsisten. Topik-topik seperti induksi matematika, program linear, matriks, dan transformasi geometri saling terkait dan membangun fondasi yang kuat untuk pembelajaran matematika di masa depan.
Dengan memahami contoh-contoh soal dan strategi penyelesaiannya, siswa diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan mereka dalam menghadapi berbagai tantangan matematis. Ingatlah bahwa kunci keberhasilan adalah ketekunan, kemauan untuk bertanya, dan praktik yang teratur. Selamat belajar dan semoga sukses!
>